Berita - BBC News Indonesia - BBC.com
liputan berita oleh BBC.com
Sampah plastik menjadi masalah di berbagai wilayah di Indonesia. Perusahaan PT Marimas Putera Kencana Semarang, berusaha melakukan sesuatu dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi Marimas EcoBrick yang bisa dibuat menjadi furnitur bahkan bangunan. Penasaran ? saksikan video berikut.
Sejarah Marimas Ecobricks
Sudah bertahun-tahun lamanya PT Marimas Putera Kencana memberikan perhatian dibidang Lingkungan melalui Program Tukar Bungkus Kosong kepada Pedagang Marimas. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi sampah kemasan Marimas yang dibuang oleh pedagang. Bungkus Kosong Marimas dikembalikan ke Pabrik dan dikelola melalui Bank-Bank Sampah Mitra Marimas menjadi Kreasi Daur Ulang.
Berjalannya waktu, Marimas melihat bahwa alangkah lebih baik jika setiap individu dapat mengelola sampah plastiknya sendiri. Maka di akhir 2017, Marimas mulai mengenal dan mendalami tentang Ecobricks. Pada 14 -15 Desember 2017 dimulailah Training of Trainer (ToT) Pelatihan Ecobricks menghadirkan Founder Global Ecobricks Alliance yaitu Russell Maier dan Ani Himawati di Kantor PT Marimas Putera Kencana. ToT tersebut mencetak 43 Trainer Ecobrick bersertifikat GEA di Kota Semarang.
Para Trainer Ecobricks bergerak di Komunitasnya masing-masing, sedangkan Marimas bergerak melalui Program MARIMAS ECOBRICKS membuka kelas Pelatihan Ecobricks untuk umum secara gratis tiap Sabtu terakhir setiap bulannya selama tahun 2018. Selain Jadwal Pelatihan Reguler yang sudah terjadwal, banyak pula permintaan Pelatihan Ecobricks diluar jadwal regular dari komunitas atau instansi yang juga peduli lingkungan.
Hingga Mei 2018 ini total peserta Pelatihan Marimas Ecobricks sebanyak 1.204 orang, Komunitas atau Instansi yang terlibat antara lain :
- Purna Paskibraka Jawa Tengah
- Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Semarang
- MM UNDIP, STIP FARMING, UPGRIS, UIN, UNNES dan Universitas / Perguruan Tinggi lainnya
- Fatayat NU Banyubiru, Paroki Sambiroto, Paroki Bongsari dan Organisasi Keagamaan lainnya
- SLB M Surya Gemilang Limbangan, SMA N 5 Semarang, SMPN 12 Semarang dan sekolah lainnya
- Kecamatan Mijen Semarang dan Kecamatan Kartosuro Sukoharjo
- Kelurahan – Kelurahan di Kota Semarang
- BKM Ngesrep, berbagai Bank Sampah Kota Semarang, Sampah Muda, Earth Hour Semarang dan Komunitas / Instansi Lainnya
dan lain sebagainya
Semoga dengan mengenal Teknik Ecobrick ini kita semua dapat mulai mengelola plastik-plastik kita sehingga lebih indah dan sehatlah lingkungan Bumi kita tercinta. Ayo saatnya membuat Marimas Ecobrick.
Marimas Ecobricks 1000 Laptop
Pelatihan Ecobricks dan Lomba Artikel
Aliansi Ecobricks
Selamatkan Lingkungan Dengan Ecobricks
Penyelamat lingkungan itu bernama Ecobricks.
Eco dan brick , menurut Bapak Harjanto Halim artinya bata ramah lingkungan. Disebut "bata" karena ia dapat menjadi alternatif bagi bata konvensional dalam mendirikan bangunan. Ecobricks adalah botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological untuk menbuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.
Lalu apa hubungan Marimas dengan ecobricks? Sebagai produsen makanan dan minuman kemasan plastik, Marimas merasa bertanggung jawab terhadap plastik yang digunakan. Dengan mendaur ulang plastik? Tidak. Daur ulang saja tidak cukup. Plastik daur ulang suatu ketika tidak bisa didaur ulang lagi, sehingga akan tetap menimbulkan masalah . Karena itulah, kami langsung mengambil langkah nyata dengan mengelola plastik menjadi ecobricks.
Sangat masuk akal Marimas memiliki inisiatif menyelamatkan lingkungan dengan membuat ecobricks. Sekedar tahu, menurut Direktur Jenferal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tuti Hendrawati Mintarsih , Total jumlah sampah Indonesia pada 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada. Bertolak dari situasi yang semacam itu, kami sangat berharap ada perubahan kebiasaan untuk membatasi penggunaan plastik terutama plastik sekali pakai.
Tak main-main upaya Marimas mendorong pembuatan ecobricks. Selain menebarkan virus pembuatan ecobricks dengan ungkapan "Penjarakan Plastikmu!", perusahaan PT Marimas Putera Kencana juga membuat Jingle Marimas Ecobricks" sebagai berikut :
Siapkan botolnya - Potong Plastiknya - Masukkan ke botol lalu padatkan - Lakukan seperti ini dan berputarlan - Jadilah Ecobricks - Jadilah Ecobricks.
Lagu rancak ini juga diberi reffrain : Bersama Marimas Membuat Ecobricks - Membuat Ecobricks - Membuat Ecobricks - Marimas 21 Rasa - Marimas Paling Lengkap Rasa Buahnya.
Malah tak tanggung-tanggung , Lantip Widodo , pelatih Marimas Ecobricks mendapat latihan langsung dari pendiri Global Ecobricks Alliance (GEA) Russel Maier dan CEO Founder Ani Himawati sehingga kualitas ecobricks ala Marimas bisa dipertanggungjawabkan.
Tak hanya sekarang Marimas menginspirasi pembuatan ecobricks. Pada tahun 2018 Marimas mengadakan pelatihan pembuatan ecobricks yang melibatkan 5106 peserta dan berhasil mengelola 2100 kilogram plastik selama pelatihan.
Apa yang dilakukan pada 2019? Marimas menyelenggarakan program 100 Marimas Ecobricks bisa ditukar dengan satu laptop untuk sekolah (SD,SMP,SMA,SMK dan sederajat) di seluruh Indonesia.
Yang terkini , menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019 , Marimas melakukan pelatihan ecobricks untuk SMP Rabu 12 Juni 2019 dan SD Kamis 13 Juni 2019 di Aula B Dinas Pendidikan Kota Semarang , Jalan Wahidin 118 Jatingaleh Semarang.
Oh ya untuk pelatihan Ecobricks tanggal 12 Juni dan 13 Juni 2019 jangan lupa bawa botol plastik 600ml bekas , plastik kresek bekas dan gunting. Membuat ecobricks sangatlah mudah dan tidak membutuhkan keterampilah khusus. Plastik hanya perlu dibersihkan dari kotoran dan sisa makan sebelum dimasukkan ke dalam botol. Apabila masyarakat menganggap pembuatan ecobricks itu rumit, mereka harus siap membatasi plastik dalam kehidupan sehari-hari
artikel ini tayang dikoran suara merdeka minggu, 9 juni 2019